Selasa, 23 Desember 2008

Remaja Islam

Adalah sesuatu yang sangat menggembirakan..ketika generasi muda pengganti generasi tua jaman baheula memulai aktivitas perubahan, yakni remaja islam mulai sadar..bangkit dari keterjajahan dari materialisme, hedonisme, kesenangan jasadi,hura-hura..menuju pada hidup yang lebih bermakna, dengan sembohyan menggapai keridhloan Allah, menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman hidupnya, standar halal dan haram sebagai tolok ukur perbuatannya, merasakan penderitaan umat, dan berusaha mencari jalan keluarnya..hingga dengan semangat melebihi '45 siap mengorbankan jiwa dan hartanya hanya untuk meninggikan kalimat Allah, demi kembalinya "rumah sejati" orang islam yang telah diobrak-abrik Mustafa kemal laknatullah bersama pera kafir penjajah..

Realitas demikian sangat membahagiakan..walaupun demikian kita tdk lantas bergembira atas hal ini, PR ini masih panjang...tidakkah kita saksikan dimana-mana masih kita jumpai remaja islam yang bergandengan dengan lawan jenis non mahram, minum mabok-mabokan, pergaulan bebas ala diskotik, mal, musik, pesta,

Disisi lain, banyak orang tua yang tdk begitu memperdulian anaknya, mereka sibuk mencari harta, pulang malam, membiarkan istri bekerja lembur dengan meninggalkan kewajiban yang dibebankan atasnya atas rumah tangga dan anak-anaknya...sampai menitipkan anaknya di tempat penitipan anak...

Dari sisi masyarakat pun masih kita jumpai tipe EGP, hilangnya semangat kontrol masyarakat terhadap kerusakan remaja, lingk. ketika banyak diskotik berdiri dan ramai dengan pria dan wanita, bar dengan minuman keras, tawuran, bahkan yang ini pun rupanya terjadi pada msykt

Apalagi negara, kondisi kerusakan masyarakt kurang mendapatkan perhatan dari negara, negara membiarkan berdirinya bar, diskotik, konser musik, lokalisasi judi dan WTS dll bahkan hal ini mendapat restu pemerintah karena mendatangkan pendapatan U/ APBN. celakanya, kemiskian masarakat karena tdk dapat membeli kebutuhan makan tdk mendapat tanggapan serius, bahkan pemerintah menaikan harga-harga yang berpengaruh atas harga lain.Tentu hal ini akan menjadikan orang tak berkecukupan ambil kompas, cari pekerjaan jadi pelacur, mencuri, mengadakan hiburan seronoh dengan tarian telanjang (kasus di hotel borobudur)..yang penting dapat uang

PERTANYAAN BESAR....?
Nampaknya ini menjadi pertanyaan kita semua,
1. Bagaimana seharusnya format untuk menyelematkan remaja dewasa ini..?
2. Apakah cukup, melakukan pembinaan individu tanpa merubah kondisi lingkungan masyarakat..?
Apakah tidak perlu melakukan perubahan besar-besaran terhadap peraturan yang diterapkan negara atas masayrakat..?
3. Apakah cukup mempelajari ibadah, tauhid, akhlak, tanpa berusaha menerapkannya..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar