Selasa, 23 Desember 2008

Renungan di Tahun Baru

Pada awal suatu tahun aku pernah berkata kepada seseorang, "Berilah
aku cahaya yang dapat aku jadikan pelita dalam menelusuri alam
kehidupan yang ghaib dan majhul ini, karena aku dalam kebingungan."
Lalu orang itu menjawab, "Letakkanlah tanganmu di tangan Allah
niscaya Dia akan menuntunmu ke jalan yang lurus."
Dan di sebuah persimpangan jalan berhentilah seorang musafir kelana
yang telah berjalan mengarungi padang kehidupan, ia menoleh ke
belakang melihat jerih payahnya di sepanjang jalan kehidupan yang
telah dilaluinya. Lalu ia tujukan pandangannya ke depan untuk melihat
jauhnya perjalanan yang harus ditempuhnya lagi.
Wahai orang-orang yang sedang kebingungan di padang kehidupan, sampai
kapankah engkau hidup dalam petualangan dan kesesatan, padahal di
tanganmu ada pelita yang bersinar cemerlang ?
Nyatakanlah penyesalan dan kesedihan atas segala dosa-dosa yang telah
kau lakukan. Ucapkanlah kalimat istighfar dan kata taubat. Semoga
Allah menghapuskan semua noda dan dosamu dan mengangkat tinggi
derajatmu. Dan semoga pula engkau menjadi orang yang didekatkan
kepada-Nya.
"Semua anak Adam pernah berbuat salah, dan sebaik-baiknya orang yang
bersalah ialah yang bertaubat." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Hakim dan
Darimi)
Alangkah dekatnya Tuhanmu kepada dirimu, sedangkan engkau tak mau
mendekati-Nya. Alangkah cinta Dia kepadamu, sedangkan engkau tak mau
mencintai-Nya. Alangkah besar kasih sayang-Nya kepadamu, sedangkan
engkau melupakan hal itu.
Sesungguhnya ia telah berkata dalam hadist Qudsi-Nya:
"Aku menuruti keyakinan hamba-Ku, dan Aku selalu menyertainya bila ia
mengingat-Ku. Maka jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun
mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia mengingat-Ku dalam khalayak
ramai, niscaya Ku-ingat dia di dalam kumpulan orang yang lebih baik
daripada mereka itu. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku
mendekat kepadanya sehasta, dan bila ia mendekat kepadaKu sehasta,
maka Aku mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku
dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari."(HR.
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dalam hadist Qudsi yang lain disebutkan:
"Wahai anak Adam! Berdirilah engkau untuk mendekati-Ku niscaya Aku
akan berjalan mendekatimu, dan berjalanlah untuk mendekati-Ku,
niscaya Aku akan berlari mendekatimu." (HR. Ahmad)
RasuluLLah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla membuka tangan-Nya pada waktu
malam supaya bertaubat orang yang melakukan kesalahan pada siang
harinya, dan Ia membuka tangan-Nya pada waktu siang supaya bertaubat
orang yang melakukan kesalahan pada malam harinya. Begitulah hingga
matahari terbit dari barat. (HR. Muslim)
Yang demikian itu menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah
kepada hamba-Nya, melebihi kasih sayang ibu kepada anak tunggal yang
disayanginya.
"Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
kepada manusia." (Al-Hajj:63)
Barangsiapa yang mengerti hakikat waktu, maka ia telah mengetahui
nilai kehidupan, sebab waktu adalah kehidupan.
Ketika roda zaman berputar, melintasi tahun-tahun kehidupan
menyongsong tahun yang baru lagi, kita berhenti di persimpangan
jalan. Dan alangkah perlunya pada kesempatan yang sebentar ini kita
melakukan koreksi diri terhadap masa-masa lalu dan mengarahkan
pandangan ke depan sebelum datangnya hari Hisab (perhitungan). Karena
hari perhitungan itu pasti
datang.
Saat masa lalu kita hanya bisa kita sesali dosa-dosa, maka kita perlu
mengatur langkah sebaik-baiknya agar tak tergelincir lagi. Kita
luruskan yang bengkok, dan kita kejar yang luput. Selagi ada
kesempatan, selagi ada umur.
Dan untuk menghadapi masa yang akan datang kita buat persiapan berupa
hati yang bersih, niat yang suci, dan kemauan yang kuat untuk
melakukan kebajikan. Al-Qadhi Abu Nasr Muhammad bin Wadlan,
meriwayatkan dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Aku
mendenagr RasuluLLah SAW bersabda dalam satu khutbahnya demikian:
"Wahai manusia! Sesungguhnya kamu mempunyai rambu petunjuk jalan,
karena itu ikutilah petunjuk itu dan kamu mempunyai batas, karena itu
berhentilah pada batas akhirmu. Sesungguhnya seorang mu'min itu
berada di antara dua ketakutan, antara waktu yang telah lampau dimana
ia tidak tahu apa yang akan diperbuat Allah terhadap dirinya dalam
waktu lampau itu, dan antara waktu yang masih tersisa dimana ia tidak
tahu apa yang ditetapkan Allah dalam sisa waktu usianya itu. Karena
itu hendaklah seorang hamba memanfaatkan dirinya dengan sebaik-
baiknya demi keselamatan dirinya sendiri nanti, menggunakan kehidupan
dunianya sebaik mungkin demi untuk kepentingan akhiratnya,
menggunakan masa mudanya sebelum datang hari tuanya, dan memanfaatkan
masa hidupnya sebelum ajalnya tiba. Demi Dzat Allah yang jiwa
Muhammad ada di tangan-Nya, sesudah kematian tak ada kepayahan,
sesudah kehidupan dunia tak ada kehidupan melainkan surga atau neraka.
Maka,"tiada suatu haripun yang fajar menyingsing melainkan ia
berseru, "Wahai anak Adam! Aku adalah makhluk yang baru, dan aku
menyaksikan segal amal perbuatanmu, maka ambillah bekal daripadaku,
karena sesungguhnya aku tidak akan kembali lagi hingga datangnya hari
kiamat nanti. (HR.Nu'aim dari ma'qil bin Yasar Ad-Dailami dari Ibnu
Abbas, Abul Qasim Hamzah Ibnu Yusuf As-suhaimi dan Ar-Rafi' dari
Ma'qil bin Yasar dengan lafal yang
berbeda.)
Aku ingin membuat tulisan yang berkenaan dengan tahun baru, tentang
hijrah dan sejarahnya, tentang ulang tahun dan tentang bagaimana
berpesta menyambut tahun baru itu. Tetapi ternyata diriku menuju ke
arah lain yang bukan itu, yaitu menghimbau saudara-saudara tersayang
yang telah melupakan nilai waktu dan melalaikan rahasia hidup serta
tidak memikirkan hikmah dan sebab musabab ujian yang menimpa kita.
"Ia menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji, siapa yang
paling baik amalannya di antara kamu." (Al-Mulk:2)
"Sungguh, Kami telah ciptakan manusia dari setitik mani campuran,
untuk mengujinya." (Al-insan:2)
Aku bisikkan kata-kata ini kepada saudara-saudaraku yang mulia. Mudah-
mudahan kita dapat melepskan tangan kita dari belenggu-belenggu
syetan. Dapat berjalan bersama-sama pasukan Allah Yang Maha Penyayang
di bawah payung ampunan dan keridhaan-Nya. Sehingga jadilah tahun
baru ini sebagai titik tolak lembaran putih yang bersih bercahaya.
Lantas, kita gunakan untuk mencatat lembaran kehidupan masa depan
yang gemilang. Kalau
dahulu lembaran hidup kita telah dihitamkan oleh titik-titik noda dan
dosa, maka dengan taubat yang sebenar-benarnya kita berharap mudah-
mudahan Allah berkenan menghapuskan dan menggantinya dengan lukisan
kebajikan dan keberkatan.
"Dialah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya dan mengampuni dosa-
dosanya
Ia mengetahui segala tingkah lakumu Ia kabulkan do'a orang-orang yang
beriman dan
melakukan amal kebaikan Ia menambahkan karunia-Nya kepada
mereka.Tetapi orang-orang yang tidak beriman, bagi mereka siksaan
yang dahsyat."(Asy-syura:25-26)
Dan betapa teliti dan waspadanya Allah terhadap hamba-hamba-Nya.
"Kami telah ciptakan manusia dan kami tahu apa yang dibisikkan
hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya. apabila
kedua malaikat pencatat membuat catatan, satu duduk di kanan dan satu
duduk di kiri. Setiap kata yang ia ucapkan tentulah di sampingnya ada
penjaga yang siap mencatat." (Qof: 16-18)
"Apakah mereka mengira Kami tiada mendengar rahasia-rahasia dan
perundingan-perundingan mereka secara diam-diam ? Pastilah Kami
mendengar dan para utusan Kami hadir di depan mereka membuat catatan-
catatan." (Az-Zukhruf:80)
Kemudian betapa pula cermatnya perhitungan pada hari
pembalasan. "Maka barangsiapa melakukan kebaikan seberat dzarrah,
akan melihatnya! Dan barangsiapa melakukan kejahatan seberat dzarrah,
akan melihatnya." (Az-Zalzalah: 7-8)
Tapi, betapa pula besarnya pahala orang-orang yang mau melakukan
kebaikan:
"Barangsiapa takut akan waktu berdiri di depan Rabbnya (untuk
dihisab), dan menahan diri dari nafsunya, surgalah tempat
kediamannya."(An-Naziat:40-41)
"Jika ada suatu kebaikan (dilakukan orang), Allah melipatgandakannya,
dan diberi-Nya pahala yang besar daripada-Nya." (An-naml: 89)
"Barangsiapa yang melakukan kebaikan ia akan mendapat pahala yang
lebih baik dari itu, Dan mereka akan aman pada hari itu dari
kedahsyatan." (An-naml:89)
"...Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan melakukan amal
kebaikan. Kejahatannya akan diganti oleh Allah dengan kebaikan. Allah
Maha Pengampun Maha Penyayang." (Al-Furqon:70)
"Tapi memang Aku pun Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat
dan beriman, yang melakukan amal kebaikan, kemudian bersedia menerima
pimpinan." (Thoha:82)
Wahai saudara-saudara yang telah letih, yang tersungkur di bawah
tindihan noda dan dosa, janganlah anda berputus asa dan jangan pula
putus harapan. Inilah saat pengampunan yang datang bersamaan dengan
datangnya tahun baru. Inilah hembusan angin penerimaan taubat yang
dengan lemah lembut menerpa wajah tahun baru yang molek dan indah.
Inilah cahaya hidayah yang memancar bersamaan dengan terbitnya bulan
sabit yang cerah dan indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar